Jumat, 27 September 2013
Di susun
oleh
Nama : Faridwan
Nim
: D1D010029
Dosen
pengampu : Ir. Gindo Tampubolon
M.Si
Rike Puspita S.Hut M.Si
PROGRAM
STUDY KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
I.I
Latar belakang
Pertambangan
batubara hanya menggunakan lahan untuk sementara waktu, sehingga sangat penting
bahwa rehabilitasi lahan segera dilakukan setelah kegiatan penambangan dihentikan.
Dalam praktek yang terbaik, rincian rehabilitasi atau rencana reklamasi
dirancang dan disetujui untuk setiap tahapan penambangan batubara, yang
mencakup periode dari awal operasi hingga jauh setelah penambangan selesai.
Bila merupakan pertambangan bawah
tanah, tanah permukaan dapat digunakan secara bersamaan untuk keperluan lain -
seperti hutan, penggembalaan ternak dan pertanian - dengan sedikit atau tidak
ada gangguan terhadap penggunaan lahan yang ada.
Kegiatan reklamasi tambang dilakukan secara bertahap - dengan membentuk dan contouring lahan, melapisi tanah bagian atas dengan yang subur, pembibitan dengan rumput dan penanaman pohon daerah sekitar tambang. Perawatan dilakukan untuk merelokasi sungai, satwa liar, dan sumber daya berharga lainnya.
Kegiatan reklamasi tambang dilakukan secara bertahap - dengan membentuk dan contouring lahan, melapisi tanah bagian atas dengan yang subur, pembibitan dengan rumput dan penanaman pohon daerah sekitar tambang. Perawatan dilakukan untuk merelokasi sungai, satwa liar, dan sumber daya berharga lainnya.
I.II
Tujuan
Ø
Mengetahui
cara rehabilitasi tambang di PT.NAN RIANG
Ø
Mengetahui
revegetasi di lahan tambang PT. NAN RIANG
Ø
Mengetahui
seberapa besar pelibatan masyarakat di sekitar tambang dalam merehabilitasi
BAB II
PRINSIP
TEORI
Rehabilitasi adalah sebuah
proses yang digunakan untuk memperbaiki dampak pertambangan kepada lingkungan.
Tujuan jangka panjang dari rehabilitasi dapat bervariasi, mulai dari sekedar
mengubah sebuah daerah ke kondisi yang aman dan stabil, sampai memulihkan
semirip mungkin ke kondisi sebelum ditambang untuk mendukung keberlanjutan
(sustainability) lokasi PRAKTEK UNGGULAN PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
tersebut di masa depan. Rehabilitasi
biasanya terdiri dari:
Ø
Pengembangan rancangan lahan-lahan bentukan (landforms) yang tepat
untuk lokasi Tambang
Ø
Penciptaan lahan-lahan bentukan yang akan berperilaku dan tumbuh
dengan cara yang dapat diperkirakan, sesuai dengan prinsip-prinsip rancangan
yang ditetapkan
Ø
Pembentukan ekosistem-ekosistem berkelanjutan (lestari) yang
tepatguna.
Rancangan
lahan-bentukan untuk rehabilitasi memerlukan suatu sudut pandang yang holistik terhadap
operasi penambangan, di mana masing-masing tahap operasi dan setiap komponen dalam
tambang merupakan bagian dari sebuah rencana yang mempertimbangkan seluruh siklus
usia tambang, misalnya operasi perencanaan dan penggunaan final lahan. Rencana
ini harus fleksibel, agar mampu mengakomodasi perubahan dalam metode dan
teknologi.
Reklamasi adalah kegiatan yang
bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat
kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai
peruntukannya.Pembangunan berwawasan lingkungan menjadi suatu kebutuhan penting
bagi setiap bangsa dan negara yang menginginkan kelestarian sumberdaya alam.
Oleh sebab itu, sumberdaya alam perlu dijaga dan dipertahankan untuk kelangsungan
hidup manusia kini, maupun untuk generasi yang akan datang (Arif, 2007).
Manusia
merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan (ekosistem). Dengan
semakin bertambahnya jumlah populasi manusia, kebutuhan hidupnya pun meningkat,
akibatnya terjadi peningkatan permintaan akan lahan seperti di sektor pertanian
dan pertambangan. Sejalan dengan hal tersebut dan dengan semakin hebatnya kemampuan
teknologi untuk memodifikasi alam, maka manusialah yang merupakan faktor yang
paling penting dan dominan dalam merestorasi ekosistem rusak.
Kegiatan pembangunan seringkali menyebabkan
kerusakan lingkungan, sehingga menyebabkan penurunan mutu lingkungan, berupa kerusakan
ekosistem yang selanjutnya mengancam dan membahayakan kelangsungan hidup
manusia itu sendiri. Kegiatan seperti pembukaan hutan, penambangan, pembukaan
lahan pertanian dan pemukiman, bertanggung jawab terhadap kerusakan
ekosistem yang terjadi. Akibat
yang ditimbulkan antara lain kondisi fisik, kimia dan biologis tanah
menjadi buruk, seperti contohnya
lapisan tanah tidak berprofil, terjadi bulk density (pemadatan),
kekurangan unsur hara yang
penting, pH rendah, pencemaran oleh logam-logam berat pada lahan
bekas tambang, serta penurunan
populasi mikroba tanah. Untuk itu diperlukan adanya suatu kegiatan
sebagai upaya pelestarian
lingkungan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Upaya tersebut dapat
ditempuh dengan cara
merehabilitasi ekosistem yang rusak. Dengan rehabilitasi tersebut diharapkan
akan mampu memperbaiki ekosistem
yang rusak sehingga dapat pulih, mendekati atau bahkan lebih
baik dibandingkan kondisi semula
(Rahmawaty, 2002).
Kegiatan pertambangan bahan
galian berharga dari lapisan bumi telah berlangsung sejak lama. Selama kurun
waktu 50 tahun, konsep dasar pengolahan relatif tidak berubah, yang berubah adalah
sekala kegiatannya. Mekanisasi peralatan pertambangan telah menyebabkan sekala pertambangan
semakin membesar. Perkembangan teknologi pengolahan menyebabkan ekstraksi bijih
kadar rendah menjadi lebih ekonomis, sehingga semakin luas dan semakin dalam
mencapai lapisan bumi jauh di bawah permukaan. Hal ini menyebabkan kegiatan
tambang menimbulkan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting.
Pengaruh kegiatan pertambangan mempunyai dampak yang sangat signifikan terutama
berupa pencemaran air permukaan dan air tanah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.I TEMPAT DAN WAKTU
Tempat :PT. NAN RIANG kecamatan
MuaraTembesi, kabupaten Batanghari provinsi Jambi.
Waktu : Sabtu, 6 Juli 2013
III.II ALAT DAN BAHAN
Ø
Alat
tulis
Ø
Kamera
III.III CARA KERJA
Ø
Pengamatan
langsung dilapangan
Ø
Wawancara
dengan pihak perusahaan
Ø
Membuat
laporan hasil pengamatan
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Areal Penambangan PT. Nan Riang
berlokasi di Desa Ampelu, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Sistern penarnbangan yang diterapkan adalah tambang terbuka dengan metode strip
mine. Target produksi penambangan batubarayang direncanakan untuk areal
penambangan Blok A seam I adalah sebesar 60.000 Ton/Bulan. Untuk mencapai
target produksi tersebut digunakan kombinasi rangkaian ke4a alat-alat mekanis
yang terdin dan alat unfuk pengangkutan digunakan dump truckNissan CWM 330 MH
sebanyak 2 unit dan alat untuk gali-muat dig-unakan I unit Exavator Backhoe
Komatsu PC 400 LC-7.
Lebar jalan angk::t dari front
penambangan menuju tempat penimbunan tidak memerlukan perbaikan karena lebar
jalan pada jalan lurus sebesar 12 meter dan lebar jalan pada tikungan sebesar
16 meter telah memenuhi syarat, yaitu 9 meter untuk jalan lurus dan 13,08 meter
untuk tikungan.
Luas
areal konsesi tambang PT Nan Riang adalah 1000 ha. System pertambangan di
perusahaan ini adalah lahan terbuka atau open peat dengan ketebalan 1 – 4m.
Reklamasi
yang dilakukan oleh perusahaan ini yaitu pemanfaatan sesuai dengan kebutuhan,
berdasarkan dengan keputusan pemerintah daerah konsesi ini merupakan areal
penggunaan lain (APL) yang digunakan untuk holticultural atau kawasan budidaya.
Kemiringan 40% ditanam jabon, rambutan, jambu biji dan kelapa sawit.
Hasil
orientasi perusahaan dari tambang menjadi hasil revegetasi . Revegetasi tanaman
kelapa sawit sesuai dengan amdal yaitu kawasan APL yang diperuntukkan tanaman
hultikultural atau budidaya dengan cover crop atau lapisan penutup tanah CV
& CM.
Tanaman
apa yang digunakan untuk revegetasi ? tanaman yang digunakan oleh perusahaan
ini untuk revegetasi adalah jabon dengan berbagai alas an yang mendukung :
1. Mudah tumbuh ditanah yang
marginal
2. Hama dan penyakit belum diketahui
3. Dari segi ekonomi yang
menjanjikan dan kayunya pun diperhitungkan.
4. Saat pembibitan tidak telalu
banyak perlakuan dan didalam pembibitan tanpa memerlukan alas setelah polybag.
5. Penjualan bibit cukup banyak
meskipun harus mengambil dari Jawa karena di Jambi belum ada yang jual benih
jabon ekstaksi.
6. Jarak tanam yang diperlukan 4X4
7. Dan jabon tumbuhnya seragam.
Bagaimana
dengan galian hasil tambang ? galian hasil tambang atau kolam diperuntukkan
budidaya perikanan dengan penjagaan kualitas air. Kolam ini berubah mulai dari
sedimentasi dan pH. Air yang masuk kedalamnya adalah air hujan yang jatuh
ketanah dan jika air yang telah penuh mengalir ke sungai kecil yang akan
mengalir kesungai besar yaitu sungai Batanghari dan selalu dilakukan pengawasan
terhadap air yang mengalir kesungai.
Pemanenan
batu bara pada subitubinus dengan kategori 5000 kilo kalori dan mesto atau
kelembaban diatas 40%.
Program
CSR yang dilakukan perusahaan sebagai berikut
untuk desa Ampelu mudo pembuatan akses jalan masyarakat sebesar 12km.
dan untuk desa Ampelu yaitu pembuatan sumur gali sedangkan untuk desa Jebak
adalah pembuatan sumur bor beserta perlengkapan sumur bor lainnya. Menurut
pengakuan dari pihak perusahaan perekrutan tenaga kerja yang melibatkan
masyarakat itu 5 -8% untuk karyawan inti mulai dari pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.jualbatubara.com/2012/09/rehabilitasi-tambang-batubara.html ( diakses 7 juli 2013)
Rehabilitasi
Tambang 2006, Departemen of Industry Tourism and Resources. Australian
Government
Ringkasan
PT. NAN RIANG
http://www.batangharikab.go.id/bat/statis-12-bidangpertambangan.html (diakses pada 7 Juli 2013)
Kamu itu siapa ?
Aku tak pernah kenal
Tapi Tuhan satukan kita
Dari sapa, canda yang tak akan terlupakan
Tiada detik yang tak bersama
Hingga tumbuh titik asmara
Yang kusedih, waktu cepat berlalu
Dan kini harus tumbuh dan bersarang
Semua itu begitu pilu
Akankah Tuhan menyatukan kita lagi ?
Semua itu rahasia, tak pernah kutahui
Kini
Kuhanya ingat kau dank au
Tak tahu kenapa ?
Tuhan itu begitu kejam
Dia temukan kan kita, hingga tumbuh asmara
Tapi Tuhan juga yang pisahkan kita
Sebenarnya apa mau-Nya
Berbagai cara dan upaya aku lakukan
Namun hanya kaulah yang selalu terfikir
Sampai kapanpun , kau tetap dihatiku
Your love for everytime
Love in our life
Selasa, 10 September 2013
Agroforestry
desa Arang – Arang kecamatan Kumpeh Ulu
kabupaten Muaro Jambi
Di susun
oleh
Nama : Faridwan
Nim
: D1D010029
Dosen
pengampu : Dr. Hamzah
PROGRAM
STUDY KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2013
LATAR BELAKANG
Agroforestry berhubungan dengan sistem penggunaan lahan di
mana pohon ditumbuhkan berasosiasi dengan tanaman pertanian, makanan ternak
atau padang pengembalaan. Asosiasi ini dapat dalam waktu, seperti rotasi antara
pohon dan komponen lainnya, atau dalam dimensi ruang, dimana komponen tersebut
ditumbuhkan bersama-sama pada lahan yang sama. Dalam sistem tersebut
mempertimbangkan nilai ekologi dan ekonomi dalam interaksi antar pohon dan
komponen lainnya. Hudges (2000) dan Koppelman dkk.,(1996) mendefinisikan Agroforestry
sebagai bentuk menumbuhkan dengan sengaja dan mengelola pohon secara
bersama-sama dengan tanaman pertanian dan atau makanan ternak dalam sistem yang
bertujuan menjadi berkelanjutan secara ekologi, sosial dan ekonomi. Secara
sederhana adalah menanam pohon dalam sistem pertanian. Reijntjes, (1999),
menyatakan Agroforestry sebagai pemanfaatan tanaman kayu tahunan secara seksama
(pepohonan, belukar, palem, bambu) pada suatu unit pengelolaan lahan yang sama
sebagai tanaman yang layak tanam, padang rumput dan atau hewan, baik dengan
pengaturan ruang secara campuran atau ditempat dan saat yang sama maupun secara
berurutan dari waktu ke waktu.
METODE
PRAKTIKUM
III.I Tempat dan
waktu
Tempat : Desa
Arang – Arang kecamatan Kumpeh Ulu kabupaten Muaro Jambi.
Waktu : Rabu,
3 Juli 2013 pukul 14.30 WIB
III.II Alat dan Bahan
Ø
Alat
tulis
Ø
Kamera
III.III Cara kerja
Ø
Kunjungi
langsung kelapangan, wawancara dan potret semua kegiatan.
Ø
Sebelum
kelapangan disiapkan beberapa pertanyaan
1.
Nama
pemilik lahan agroforestry
2.
Tanaman
apa saja yang ada di lahan ?
3.
Apa
saja tanaman pokok dan tanaman pendamping ?
4.
Kenapa
memilih tanaman tersebut di lahan ?
5.
Seberapa
besar pengaruh agroforestry bagi perekonomian mereka ?
6.
Lembaga
yang ikut serta dalam agroforestry
7.
Usaha
kecil atau industry rumah tangga apa yang diusahakan untuk penghasilan tambahan
?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ibu Yati
Ø
Tanaman
yang ada di lahannya adalah laos, duku, jengkol, sawit, bayam, papaya, keladi,
kelapa, sereh, pisang dan ada ternak kambing.
Ø
Tanaman
pokoknya adalah duku dan sawit, sedangkan tanaman pendamping laos, papaya,
bayam, keladi, kelapa, serah, pisang.
Ø
Tanaman
duku itu tumbuh sendiri lalu ditanamin sawit dikarenakan masih banyak ruang
yang kosong atau gap ditambah waktu itu sawit lagi banyak peminatnya. Sedangkan
laos itu untuk penghasilan sehari – hari dan juga sangat sedikit masyarakat yang menanam laos
dan mudah perawataannya cukup dengan ditanam saja. Untuk papaya, bayam, kelapa,
sereh dan pisang itu dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari – hari mengurangi
biaya konsumsi.
Ø
Pengaruh
agroforestry bagi ibu Yati sebagai penghasilan tambahan, dengan hasil
agroforestry dapat meningkatkan taraf perekonomian, membuat usaha rumah tangga.
Ø
Lembaga
yang terkait dalam system agroforestry untuk selama ini belum ada.
Ø
Dari
hasil penjualan laos yang harganya Rp 4.500,00 - Rp 5.000,00/kg setiap harinya
rata – rata dapat memanen 500kg dapat membuat usaha kolang kaling untuk bulan
ramadhan yang dibeli langsung dari Sumatra Barat.
2.
Bapak
Sulaiman
Ø
Tanaman
yang ada dilahan sawit, rambe, kemiri, dan cabe.
Ø
Tanaman
pokoknya adalah sawit sedangkan tanaman pendamping cabe. Untuk rambe dan kemiri
itu tumbuh sendiri.
Ø
Kelapa
sawit sebagai penghasilan utama keluarga, dan cabai adalah tanaman
pendampingnya dikarenakan cabai dapat tumbuh diareal yang tidak ternaungi dan
kebutuhan akan cabe itu tinggi.
Ø
Pengaruh
agroforestry bagi bapak adalah tanaman cabai sebagai penghasilan tambahan
dikarenakan saat ini harga sawit lagi turun. Namun untuk saat ini ia tidak
menanam cabai dikarenakan panas yang terlalu sehingga banyak tanaman cabai yang
mati.
Ø
Lembaga
yang terkait tidak ada namun hanya butuh bibit dari balai pembibitan unggul.
3.
Bapak
Klasmen
Ø
Tanaman
yang ada duren, duku, cabai, jagung, kacang panjang, melinjo dan jeruk.
Ø
Tanaman
pokoknya tanaman hulticultural seperti cabai, jagung, kacang panjang, ketimun
dan disela – sela lahan yang kosong ditanami melinjo, durian dan duku dengan
tuuan pemecah angin.
Ø
Pengaruh
agroforestry secara ekologi dapat memecahkan angin dan peneduh bagi tanaman
hulticultural. Setiap musim tertentu dapat memanen hulticultural.
Ø
Lembaga
yang terkait sementara ini belum ada.
Langganan:
Postingan (Atom)
About Me
Footer Widget 1
wellcome
wellcome at faridwanjaswa.blogspot.com
Footer Widget 3
Recent Posts
Download
Blogger Tricks
Blogger Themes
Laman
faridwanjaswa. Diberdayakan oleh Blogger.
Footer Widget 2
Postingan Populer
-
Cara Menjaga Kesehatan Penis – Penis merupakan organ intim pria yang sangat penting yang merupakan simbol kejantanan sehinga kesehatan peni...
-
Di susun oleh Nama : Faridwan Nim : D1D010029 Dosen pengampu ...
-
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAHASA SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN SENI Kelompok IV Agung wicaksono Dwi sapta rini Faridwan Hutari la...
-
Manfaat pohon pinus Dari Pohon pinus sebenernya yang di ambil adalah getahnya,dan getah pinus itulah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di...
-
Pemberdayaan adalah perspektif atau sudut pandang, cara pandang terhadap sesuatu yang bermanfaat dan dianggap berguna serta masyarakat ...
-
Perencanaan hutan ada proses penetapan tujuan, penetuan kegiatan dan perangkat untuk yang diperlukan dalam pengurusan lestari untuk mem...
-
Agroforestry desa Arang – Arang kecamatan Kumpeh Ulu kabupaten Muaro Jambi Di susun oleh Nama ...
-
klasifikasi ilmiah Laban Tileng Vitex pubescens Vahl. Nama umum Indonesia: Laban tileng, kalapapa Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) ...
-
Hutan mempunyai Peranan yang besar dalam perkembangan peradaban masyarakat di muka bumi sebagai 1. Sumber kehidupan dan temp...
-
CURANMOR bujang : peck pEck …….. kEnape LaCh bEbEk goYenG tuCh eNak Nian…….. supeCk : iyE LaCh …….. cEm mAnE LaCh kau NiCh………. bujaNg :...