Rabu, 08 Februari 2012
Aku
tahu engkau pendekar
Semua
juga tahu kau pahlawan
Kata
– katamu menjunjung langit
Dan
kau buat melayang
Janjimu
mewarnai hidup
Yang
elok menggelora
Karena
janjimu kami terpanah
Sebab
katamu terpesona
Hingga
dikorbankan jiwa raga
Tapi kini,
, , , , ,
Janjimu
hilang di Batanghari
Lalu
lalang beriring emas
Melayang
terbang diawan
Berenang
debu diangan
Menghapuskan
jejak dikaca
Menulis
emas dilautan
Menangis darah, bersyairkan cinta
Berkata manis, tertelan empedu
Tersenyum lebar, membanjiri dunia
Segala yang tak terupaya
Terpuruh dalam lubang buaya
Makna : puisi ini mengkisah seseorang yang kecewa terhadap orang
yang dianggap sebagai penuntun yang memberikan kata – kata manis dan banyak
orang mengikutinya. Tak hanya kata –
kata manis, namun janji – janji yang menggiurkan hingga semakin banyak
pengikutnya. Namun semua itu hanyalah bual belaka yang tak pernah terwujud.
Tanya
, , , , , , ?
Kenapa
di dunia ini harus ada manipulasi
Dan
mengapa yang benar selalu salah
Semua
kesalahan bisa jadi benar
Akan
jadi apa Negara ini , , , !
Keterpurukan
semakin dalam
Yang
jujur kini hancur lebur
Yang
salah sekarang tersenyum lebar
Yang
benar kini jauh tertinggal , , , , !
Yang
pintar sekarang bodoh
Dan
yang bodoh menjadi buta
Tak
ada satupun yang dapat membuktikan
Jawabnya
tak tahu kenapa , , , , , !
Makna : puisi ini mengisahkan sebuah penderitaan yang dialami
seseorang, dia selalu berusaha benar namun tetap saja salah dimata umum. Semua
akibat lahirnya sebuah paham baru yaitu manipulasi. Dan hal layak membenarkan
kesalahan itu, dan kini ia harus menerima kebenaran dengan kesalahan yang tak
pernah diperbuatnya. Ia kini hidup dengan menjadi bahan gunjingan, dan semuanya
berubah menjadi tetesan air mata. Yang dirasakan bahwa manusia didunia ini
telah dibodohi oleh itu.
Tuhan
Aku insanmu yang lemah
Aku insanmu yang lumuh dengan dosa
Aku tahu itu, , , , ,
Tuhan
Berikan aku petunujukmu
Kenapa dunia ini tak pernah berpihak
kepadaku
Semua kesalahan selalu menuju kepadaku
Dan kebenaran tak pernah hinggap
Deraian air mata yang sulit dibendung
Desir angin menjatuhkanku
Kerikil menorehkan luka
Debu membuatku buta
Air yang selalu mengejar
Bumi yang bergelombang
Jatuh bangun berulang kali
Seolah hidupku ini lubang derita
Tuhannnnn
Jujur aku tak sanggup
Tak sanggup untuk menghadapi
Menghadapi semua ini
Semua ini begitu berat buatku
Buat hidupku yang tak berdaya
Tuhan
Dengar
lahh
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Archive
About Me
Footer Widget 1
wellcome
wellcome at faridwanjaswa.blogspot.com
Footer Widget 3
Recent Posts
Download
Blogger Tricks
Blogger Themes
Laman
faridwanjaswa. Diberdayakan oleh Blogger.
Footer Widget 2
Postingan Populer
-
Cara Menjaga Kesehatan Penis – Penis merupakan organ intim pria yang sangat penting yang merupakan simbol kejantanan sehinga kesehatan peni...
-
Di susun oleh Nama : Faridwan Nim : D1D010029 Dosen pengampu ...
-
Manfaat pohon pinus Dari Pohon pinus sebenernya yang di ambil adalah getahnya,dan getah pinus itulah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di...
-
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAHASA SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN SENI Kelompok IV Agung wicaksono Dwi sapta rini Faridwan Hutari la...
-
Agroforestry desa Arang – Arang kecamatan Kumpeh Ulu kabupaten Muaro Jambi Di susun oleh Nama ...
-
Hutan mempunyai Peranan yang besar dalam perkembangan peradaban masyarakat di muka bumi sebagai 1. Sumber kehidupan dan temp...
-
Perencanaan hutan ada proses penetapan tujuan, penetuan kegiatan dan perangkat untuk yang diperlukan dalam pengurusan lestari untuk mem...
-
CURANMOR bujang : peck pEck …….. kEnape LaCh bEbEk goYenG tuCh eNak Nian…….. supeCk : iyE LaCh …….. cEm mAnE LaCh kau NiCh………. bujaNg :...
-
Selulosa 1.Pengertian Selulosa merupakan senyawa organik dengan rumus ( C 6 H 10 O 5 ) n , sebuah polisakarida yang terdiri dari...
-
Pemberdayaan adalah perspektif atau sudut pandang, cara pandang terhadap sesuatu yang bermanfaat dan dianggap berguna serta masyarakat ...