Selasa, 13 Maret 2012
Dipagi ini
Awali langkahmu dengan senyuman
Jangan kau hadirkan luka dan air mata
Jikalau kau hadirkan hal itu
Hidupmu akan merana
Boleh bersedih
Boleh menangis
Tapi jangan larut
Nikmati sisa hidupmu
Dengan mensyukuri apa yang ada
Sesungguhnya Tuhan telah memberikan 10.000
kebahagian
Jangan kau hancurkan karena satu kesedihan
Percayalah Tuhan masih memberikan 9.999 kebahagian
lagi
Tolong jangan buat menyesal sore nanti
Ayo bangun
Bangkitkan semangatmu
Awali dengan doa
Niscaya akan bahagia
Percayalah akan janji Tuhan.
Jumat, 09 Maret 2012
Saat pertama aku kenal kamu
Kamu adalah teman buatku
Lalu kamu teman baikku
Dan tak berapa lama
kau musuh dalam selimut
tapi aku jatuh hati
kepadamu
Namun rasa cinta itu tak bertahan lama
Entah kenapa ? ? ? ?
Seolah aku ini pelabuhan ,
Terkadang ramai tak juang sepi
Hingga suatu hari, kau datang dalam mimpiku
Jika aku boleh tau pertanda apakah itu ?
Apakah pertanda bahwa Tuhan menisyaratkan SE SU A TU ?
Itu yang sedang aku cari tau , , , , ,, , , , , !
Dan mau kah engkau membantu ?
MISTERI dalam cinta
Diawali
dengan kecurigaan
Hingga
harus ada yang tersakiti
Berderai
titik air mata
Berjuta
kata maaf
Tak
dapat meluluhkan hatiku
Terlalu
dalam dan sakit
Kucoba
memaafkan, namun kutak sanggup
Meskipun
Tuhan membenci itu
Tapi aku
bukan Tuhan yang mudah mengerti
Aku
juga manusia, sama sepertimu
Yang
lelap dalam emosi, larut dalam luka
Jika
suatu saat ada pionir kehidupan
Semoga
itu kata maaf buatmu
Degradasi
yang terlalu hampa
Kian
membuat torehan luka
Kerasnya
hati, tak halnya eudroxolyn
Panas
dan dingin tetap utuh
Bedah
jauh dengan alstonia
Kian
lama kian luluh
Semoga
engkau dapat mengerti.
Rabu, 08 Februari 2012
Aku
tahu engkau pendekar
Semua
juga tahu kau pahlawan
Kata
– katamu menjunjung langit
Dan
kau buat melayang
Janjimu
mewarnai hidup
Yang
elok menggelora
Karena
janjimu kami terpanah
Sebab
katamu terpesona
Hingga
dikorbankan jiwa raga
Tapi kini,
, , , , ,
Janjimu
hilang di Batanghari
Lalu
lalang beriring emas
Melayang
terbang diawan
Berenang
debu diangan
Menghapuskan
jejak dikaca
Menulis
emas dilautan
Menangis darah, bersyairkan cinta
Berkata manis, tertelan empedu
Tersenyum lebar, membanjiri dunia
Segala yang tak terupaya
Terpuruh dalam lubang buaya
Makna : puisi ini mengkisah seseorang yang kecewa terhadap orang
yang dianggap sebagai penuntun yang memberikan kata – kata manis dan banyak
orang mengikutinya. Tak hanya kata –
kata manis, namun janji – janji yang menggiurkan hingga semakin banyak
pengikutnya. Namun semua itu hanyalah bual belaka yang tak pernah terwujud.
Tanya
, , , , , , ?
Kenapa
di dunia ini harus ada manipulasi
Dan
mengapa yang benar selalu salah
Semua
kesalahan bisa jadi benar
Akan
jadi apa Negara ini , , , !
Keterpurukan
semakin dalam
Yang
jujur kini hancur lebur
Yang
salah sekarang tersenyum lebar
Yang
benar kini jauh tertinggal , , , , !
Yang
pintar sekarang bodoh
Dan
yang bodoh menjadi buta
Tak
ada satupun yang dapat membuktikan
Jawabnya
tak tahu kenapa , , , , , !
Makna : puisi ini mengisahkan sebuah penderitaan yang dialami
seseorang, dia selalu berusaha benar namun tetap saja salah dimata umum. Semua
akibat lahirnya sebuah paham baru yaitu manipulasi. Dan hal layak membenarkan
kesalahan itu, dan kini ia harus menerima kebenaran dengan kesalahan yang tak
pernah diperbuatnya. Ia kini hidup dengan menjadi bahan gunjingan, dan semuanya
berubah menjadi tetesan air mata. Yang dirasakan bahwa manusia didunia ini
telah dibodohi oleh itu.
Tuhan
Aku insanmu yang lemah
Aku insanmu yang lumuh dengan dosa
Aku tahu itu, , , , ,
Tuhan
Berikan aku petunujukmu
Kenapa dunia ini tak pernah berpihak
kepadaku
Semua kesalahan selalu menuju kepadaku
Dan kebenaran tak pernah hinggap
Deraian air mata yang sulit dibendung
Desir angin menjatuhkanku
Kerikil menorehkan luka
Debu membuatku buta
Air yang selalu mengejar
Bumi yang bergelombang
Jatuh bangun berulang kali
Seolah hidupku ini lubang derita
Tuhannnnn
Jujur aku tak sanggup
Tak sanggup untuk menghadapi
Menghadapi semua ini
Semua ini begitu berat buatku
Buat hidupku yang tak berdaya
Tuhan
Dengar
lahh
Jumat, 06 Januari 2012
Akuuu , , ,
Kamuu , , ,
Aku dan kamu itu Satu
Satu hati, satu jiwa
Tak ada yang dapat memisahkan kita
Jikaaa, , , ,
Matahari dapat bersinar ketika siang
Bulan dapat bersinar
saat malam
Tapi , , ,
Kamu bersinar siang dan malam
Kamu semangat bagiku
Kamu nyawa dalam hidupku
Dan kamu segalanya untukku
catatan : puisi ini menceritakan
atau mengungkan betapa pentingnya seseorang itu dalam hidupku.karena terlalu
pentingnya, sehingga dia aku anggap adalah belahan jiwaku. Kamu dalam puisi ini tak hanya untuk kekasih
namun untuk sahabat , keluarga dan semua orang menyayangi aku.
Senin, 02 Januari 2012
Pagi pun telah tiba, kini Anggara
bersama teman – temannya bersiapa untuk kuliah. Telah 30 menit berlalu dosen
tak kunjung datang. Mereka bercerita berbagai macam, ada yang bercerita tentang
hutan, perekonomian, percintaan, tugas kuliah dan masalah keuangan.
Namun Anggara lebih lebih menarik
bercerita tentang rencana tahun baru yang sebentar lagi bakal dirayakan.
Bersama Itha dan Ning, saling mengungkapkan rencana yang telah dibuat. Si Ning
lebih sebuah dengan teman – teman komunitas radio, si Itha dengan sang kekasih
pujaan hati dan Anggara lebih merayakan tahun baru bersama keluarga dan
sahabatnya.
Ning berkata, “ enak ya kalian “.
Itha menjawab “ enak apanya “
“ Iya apa enaknya “ Tanya Anggara bingung.
“ Ya enak lah kalian tahun baru merayakan bersama orang yang disayang
“ jawab Ning.
“ Kan pacarmu ada “ jawab Itha.
“ Ning harus merayakan tahun baru di komunitas radio “ jawab Ning.
“ Kan seru tuh ramai dan seru “ jawab Itha.
“ asyik donk, ramai dan banyak teman pasti seru “ jawab Anggara
lantang.
“ kalau kalian apa acara tahun baru “ Tanya Ning kepada mereka
berdua.
“ kalau Itha, jalan sama ayankku “ jawab Itha sedikit centil.
“ kalau aku cumin ngerayain ama teman satu kampung “ jawab Anggara
datar.
“ asyik tuch “ ucap Ning dan Itha serentak.
“ asyik tidak asyik yang penting kumpul “ jawab Anggara.
“ ha ha ha ha “ ketawa mereka bertiga.
Karena terlalu asyiknya obrolan
mereka bertiga hingga tertawa terbahak – bahak dan akhirnya sampai satu kelas
terdiam dan ikut bergabung bersamanya. Lalu diantara mereka mulai mengumpul dan
menceritakan masalah yang sama yaitu malam tahun baru.
Hari berkata “ tahun baru apa
acara kita “
Candra berkata “ kita bakar – bakar “
“ Kita bakar kampus biar ramai dan seru “ jawab mereka serentak.
“ Serius nich “ jawab Hari.
Tak lama kemudian dosen masuk,
mereka langsung duduk rapi dan siap menerima kuliah hari ini yang terlalu lama
menunggunya. Kuliah hanya 30 menit saja berlangsung, lalu mereka pada pulang
dan ada yang menuju kantin. Ada diantara mereka yang masing duduk di depan
kelas.
Hari berkata “ bagaiamana kalau
kita jalan – jalan ?”
“ Setuju “ jawab serentak.
“ Kemana “ jawab Candra.
“ kemana saja yang penting hati senang “ jawab Itha.
“ Tapi tidak ikut , kan masih sakit “ jawab Ning.
“ ia Ning tidak perlu ikut “ jawab Candra.
“ Ning pulang dulu ya “ sapa Ning sambil meninggalkan mereka.
“ hati – hati ya “ jawab Itha.
“ tapi aku tidak punya uang “ sapa Candra.
“ punya atau tidak yang penting kumpul “ jawab Anggara.
Akhirnya mereka berangkat dengan
menggunakan sepedah motor dan senyum lebar terlihat diwajah mereka. Saat diperjalanan
tiba – tiba gerimis datang, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi kesebuah
bukit yang sangat cantik dan menawan untuk dilihat.
Hari berkata “ kita main kesana
saja “
Itha menjawab “ ayo keren lo “
Anggara “ hajar “
Tak perduli jalan hancur dan
licin, semua rintangan harus dilewati demi sebuah kebahagian dan menghilangkan
kelelahan yang ada. Ada diantara mereka yang jatuh berkali – kali akibat jalan
yang teramat licin. Dan mereka rela berkotor – kotoran, hujan terus berjatuhan
namun semangat tetap membara.
Hari berteriak “ asyik dan asyik “
Anggara menjawab “ so like it,
this is fun “
Itha pun tak kalah seru “ very
happy and very happy “
Candra pun ikut “ want be a long “
Ada diantara mereka yang mandi di
kolam akibat penggalian yang telah lama dan tergenang air. Ada yang asyik
berfoto – foto. Sore pun tiba ,mereka masih ingin untuk bermain di sana. Terpaksa
mereka harus pulang dengan basah – basahan.
Anggara berkata “ basah – basahan
yang penting happy “.
“ Apapun yang terjadi, yang
penting happy “ jawab Candra.
Kini telah tiba dipersimpangan
yang menunjukkan perpisahan diantara mereka. Mereka menuju rumah masing –
masing dan bersiap – siap untuk beristirahat karena besok mereka harus kuliah.
Apapun yang terjadi jika
dilakukan bersama – sama teman yang disayangi pasti akan menyenangkan tak
perdulu halang melintang.
Nantikan kisah selanjutnya di
faridwanjawas.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)
About Me
Footer Widget 1
wellcome
wellcome at faridwanjaswa.blogspot.com
Footer Widget 3
Recent Posts
Download
Blogger Tricks
Blogger Themes
Laman
faridwanjaswa. Diberdayakan oleh Blogger.
Footer Widget 2
Postingan Populer
-
Cara Menjaga Kesehatan Penis – Penis merupakan organ intim pria yang sangat penting yang merupakan simbol kejantanan sehinga kesehatan peni...
-
Di susun oleh Nama : Faridwan Nim : D1D010029 Dosen pengampu ...
-
Manfaat pohon pinus Dari Pohon pinus sebenernya yang di ambil adalah getahnya,dan getah pinus itulah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di...
-
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAHASA SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN SENI Kelompok IV Agung wicaksono Dwi sapta rini Faridwan Hutari la...
-
Agroforestry desa Arang – Arang kecamatan Kumpeh Ulu kabupaten Muaro Jambi Di susun oleh Nama ...
-
Hutan mempunyai Peranan yang besar dalam perkembangan peradaban masyarakat di muka bumi sebagai 1. Sumber kehidupan dan temp...
-
Perencanaan hutan ada proses penetapan tujuan, penetuan kegiatan dan perangkat untuk yang diperlukan dalam pengurusan lestari untuk mem...
-
CURANMOR bujang : peck pEck …….. kEnape LaCh bEbEk goYenG tuCh eNak Nian…….. supeCk : iyE LaCh …….. cEm mAnE LaCh kau NiCh………. bujaNg :...
-
Selulosa 1.Pengertian Selulosa merupakan senyawa organik dengan rumus ( C 6 H 10 O 5 ) n , sebuah polisakarida yang terdiri dari...
-
Pemberdayaan adalah perspektif atau sudut pandang, cara pandang terhadap sesuatu yang bermanfaat dan dianggap berguna serta masyarakat ...