Minggu, 24 Juli 2011
Saat dulu mereka brempat terbagi dua, tapi berjalannya waktu mereka telah bersatu. Bahkan mereka mulai terjalin sebuah cinta segi empat dari satu orang gadis dan tiga orang putra remaja. Mereka saling mencari perhatian untuk mendapatkan cinta Bunga sehingga mereka sering bermain bersama. Harapan demi harapan mereka impikan setiap waktu.

Setelah mulai mendapat semua perhatian dari Bunga, Farid dan Jaswa sikembar diajak sang ayah untuk pulang kekampung halamanannya dulu bersama keluarga besarnya. Tak ada kata buat mereka menolak permintaan kedua orang tuanya. Hingga satu hari sebelum Farid dan Jaswa berangkat mereka menyempatkan diri untuk berfoto berempat sebagai sebuah kenangan manis sewaktu bersama.

Pagi pun menjelang Anggara dan Bunga datang kerumah sikembar untuk memberikan senyum terakhir untuk terakhir kalinya karena mereka belum tentu bisa bertemu kembali dan mereka menyempatkan diri untuk bercanda ria.

Setelah lama mereka puas tertawa dan canda , tiba waktunya untuk berpisah. Kendaraan yang menjemput keluarga sikembarpun tiba. Anggara hanya bisa berpesan, “ walaupun kita jauh tapi kita harus tetap berkumunikasi via handphone ataupun jejaring social , karena persahabatan kita tidak dapat terputus kan oleh waktu dan tempat “ sambil meneteskan air mata. Faridz pun menjawab, “ kita tetap best friends forever “.

Beberapa menit kemudian Bunga berkata “ hati – hati semoga selamat sampai tujuan dan bila telah sampai mohon kabarin kami disini “. Jaswa meneteskan air mata serta berkata , “ thankz for aLL my best friend, jika tiada kalian berdua kami akan terasa sepi dan sunyi karena kalian adalah smile and spirite for me “.

Perlahan tapi pasti mereka harus meninggalkan sahabat sejatinya yang telah dianggap sebagai saudaranya sendiri. Akhirnya mereka bergegas masuk kedalam bus yang telah menunggunya serta melambaikan tangannya tux terakhir kalinya. Pintu pun telah ditutup mereka hanya bisa melihat dari kaca bus yang cukup luas seraya meneteskan air mata.

Aksi Anggara dan Bunga pun tak dapat menghentikan tetesan air mata , karena ikatan batin mereka berempat cukup dalam. Kini mereka berdua harus pulang kerumah masing – masing setelah di tinggalkan sahabat karibnya. Sambil berkaca – kaca , tetep berusaha untuk tersenyum kepada semua warga di kompleks itu.

Keesokan harinya , kompleks ini terasa sepi karena aksi mereka berempat telah tiada lagi. Biasanya setiap hari pasti ada aksi tertawa yang terdengan di kompleks ini. Huuuft hari kedua setelah sikembar pergi Anggara pun sms ke nomor handphone Bunga jika ia ingin main kerumahnya.

Setiba di rumah Bunga ia berkata, “ sangat sepi kompleks ini semenjak sikembar tiada “.

Bunga pun menjawab, “ bener bangets , terasa sunyi seolah – olah kompleks ini tak ada penghuninya lagi “.

Mereka keasyikan ngobrol tak disadari bahwa waktu telah sore. Anggara pun pamitan untuk pulang kerumah. Saat dijalan ia hanya tersenyum kepada orang yang ditemui sepanjang jalan.

Tunggu cerbung Bunga dan bunga asmara (cbba) PART 3

0 komentar:

About Me

Foto Saya
faridwan
jambi, jambi, Indonesia
cuexz
Lihat profil lengkapku

Footer Widget 1

wellcome

wellcome at faridwanjaswa.blogspot.com

Footer Widget 3

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Laman

Powered By Blogger
faridwanjaswa. Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 2

Postingan Populer

Pengikut

Share

Share

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail