faridwanjaswa

Saat hari raya, ia jalan – jalan tiba – tiba melihat seorang balita yang begitu tragis dan menyedihkan. Kondisi anak tersebut sangat kurus, yang kelihatan hanya tulang yang dilit kulit. Saat berjalan kelihatan tak bertenaga, dan sangat lemas. Denga berat kurang dari 10 kg dan tinggi kurang dari 1m. padahal jika dilihat dari umur sudah mencapai 5 tahun meskipun kurang beberapa bulan saja.

Saat pertama kali ia melihat sangat terkejut, untuk ketiga kalinya ia berjumpa seorang yang kelihatan kurang gizi. Yang pertama tetangganya itu karena ia tak mempunyai anus , dan terpaksa membuat anus tapi tak sesempurna bila dibandingkan dengan yang alami.

Yang kedua adalah anak dari sepupunya, meskipun sudah tiga tahun namun ia tak bisa apa – apa. Yang ia bisa hanya menangis dan berkata aaa saja.

Yang ketiga saat hari raya lebaran yang ia kunjung bersama temanya.

Mereka bertiga mempunya kesamaan fisik yaitu sama – sama kurus. Hanya ada tulang yang dililit kulit, mata kelihatan besar, berdiri sempoyongan seperti ditiup angin. Serta tak punya semangat untuk hidup. Mereka juga keterbelakangan mental, sehingga kelihatan seperti orang gila. Bahkan tak jarang mereka sering tertawa dan menangis sendiri. Dan banyak yang menakuti dia karena sifatnya yang aneh dan batas kewajaran bila dibandingkan dengan yang lainya.

Setelah mengingat semua kejadian tersebut hanya dapat disimpulkan bahwa masih banya yang lebih beruntung dari dia. Mulai dari cacat fisik , mental bahkan keduanya. Maka dari itu bersyukurlah apa yang telah Tuhan anugrahkan seraya dijaga baik – baik. Jika suatu saat mersakan seperti yang mereka rasakan, apa benar – benar sanggup ? pasti tidak, dan hanya bisa mengeluh.

Nantikan kisah selanjutnya di faridwanjaswa.blogspot.com