Minggu, 07 Agustus 2011
Saat malam tiba ia akan menyaksikan sebuah tayangan yang menayangkan sebuah kenyataan hidup namun sayang kuat arusnya tak sanggup. Sedangkan lampu aja redup tak terang apa lagi teelevisi. Sehingga ia pun bosan dengan suasana rumah yang sangat sepi. Tak lama kemudian terdengar suara azan isya’ dan ia bergegas untuk pergi ke masjid. Ketika selesai sholat isya’ langsung dilanjutkan dengan sholat tarawih. Tapi satelah ditengah perjalan menuju selesai tiba – tiba kaki kanannya keram dan sakit, ia pun tak sanggup menahan sakit itu. Bahkan tak ia tak dapat konsentrasi untuk menjalankan ibadah itu.

Yang ia rasakan kini semakin bertambah sakit dan suasana begitu ramai dengan canda tawa anak - anak yang menambah ruwet. Mana kepalanya terasa pusing sehingga wajahnya sangat pucat. Setelah selesai sholat dan doa dilanjutkan makan – makan bersama jama’ah yang lainnya. Ia pun tak mampu bertahan lama, lalu ia pulang kerumah sepupunya yang berada di sebelah utara masjid.

Saat ditanya kenapa, ia hanya menjawab tidak kox lalu ia tidur didepan televisi dan menyalakannya sambil menyari acara yang asyik buat ditonton ia memegang kepalanya. Saat ia asyikmenyaksikan acara televisi tiba – tiba adiknya datang mengajak pulang.

Adiknya, ka kayo pulang ?

Anggara, ayo kita pulang habis kamu sich lama banget mainnya ?

Adiknya, cuman sebentar kox ?

Sebentar Cuma satu jam gitu, jawab Anggara.

Iy gitu deah, jawab adaiknya seraya tertawa.

Akhirnya mereka berdua pulang dengan mengendarai sepedah motor bebek berwarna kuning.

Sesampainya dirumah ia pun menyalakan televisi kembali dan menyaksikan acara musik dan disana ada disiarkan acara agama. Dimana mereka membahas tentang bersyukur . ia mengambil hikmah dari acara televisi itu cinta itu menhargai dan cinta tak hanya kepada lawan jenis saja namun kepada sesame manusia dan mahluk-nya. Dan membenarkan tentang kalimat yang selama ini sering salah disebutkan , “ jangan pernah mengatakan kepada anak kecil bahwa Tuhan itu marah kepada umat-Nya tapi katakana Tuhan itu selalu sayang kepada umat-Nya maka dari itu Tuhan selalu memberikan ujian dan cobaan yang terus menerus.

Dan kini ia menyadari semua yang ia dapatkan berasal dari TUhan suatu saat pasti bakal diambilnya. Dan ia berhak untuk memberikan ujian dan cobaan yang bertubi – tubi , tapi ia hanya manusia biasa yang kadang bersyukur , bertakwa, ikhlas dan sombong.

Nantikan kisah selanjutnya di Faridwanjaswa.blogspot.com

0 komentar:

About Me

Foto Saya
faridwan
jambi, jambi, Indonesia
cuexz
Lihat profil lengkapku

Footer Widget 1

wellcome

wellcome at faridwanjaswa.blogspot.com

Footer Widget 3

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Laman

Powered By Blogger
faridwanjaswa. Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 2

Postingan Populer

Pengikut

Share

Share

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail